Assalamuallaikum,,,,
Duh sudah lama blog ini hanya terisi dengan puisi,,, Kali ini saya ingin sedikit berbagi kisah yang saya alami. tepatnya hari Sabtu 24 September kemarin,,, Kisah yang membuat saya semakin yakin bahwa Allah sangat menyayangi hamba2Nya,,, Begini ceritanya,,,,
Hari itu, saya mengikuti wawancara sekaligus tes vokal paduan suara di kampus. Acara dimulai pukul 13.00 WIB. Waktu ketika matahari begitu menyengat dan perut mulai bernyanyi minta asupan. Rasanya ingin mengisi tenaga sebelum ke acara tersebut. tapi saya ingat, bahwa hari itu saya puasa. Akhirnya dengan penuh kebimbangan saya mojok di pinggir ruangan, menimbang-nimbang apa yang harus saya lakukan dengan puasa saya. Kalau terus, gimana tes vokal saya nanti? Untuk bicara saja saya malas karena lapar apalagi menyanyi dengan perut kosong? Jujur saya pesimis bisa kuat mengeluarkan nada2 tinggi. Tetapi kalau saya batalkan, entah mengapa ada perasaan takut. walau itu hanya puasa sunah, saya tetap takut bila membatalkannya. Akhirnya saya sms teman saya yang sekiranya bisa menjawab pertanyaan dilema saya.
Waktu itu saya sms tiga teman saya yang semuanya lulusan pondok. Lama saya menunggu balasan sms tersebut, hingga ada seorang panitia wawancara menawarkan snack untuk saya. Tambah lagi kebingungan saya. Dalam kepala saya hanya ada kalimat, dibatalkan, tidak, dibatalkan, tidak,,, Dan akhirnya datanglah sms dari salah satu teman saya. Kalau tidak salah kata2nya begini
"prioritas mbak, mana yg lebih penting, nek wedi(takut) ojo dibatalke"
Snack yang tadinya sudah terbuka kardusnya itu, saya tutup lagi. Saya takut, saya benar2 takut Allah marah kalau saya batalkan puasa yang sudah 1/2 hari ini. Akhirnya saya berujung pada satu pemikiran. Saya akan lanjutkan puasa saya, sekuat-kuatnya saya, saya percaya Allah akan memberikan yang terbaik. Setidaknya walau saya gagal dalam tes ini saya masih punya satu pahala puasa, daripada kalau saya batalkan dan gagal tes saya tidak akan mendapatkan apapun.
Dan nama saya pun dipanggil,,,,
Tes wawancara dimulai,, alhamdulillah semua pertanyaan terjawab, walau mungkin masih ada yang kurang tepat dalam menjawabnya, tapi saya puas. Tes kedua, tes vokal. Saya hanya berharap perut saya tidak berbunyi ketika itu. Lagu yang saya nyanyikan adalah "Lembayung Bali" lagu lama yang dinyanyikan saras Dewi. Lalu ketika tes vokal suara saya samapai ke nada tertinggi alias sopran. alhamdulilah semua itu saya nyanyikan dengan lancar. Tak terasa sama sekali perut saya yang kelaparan. Hingga tes wawancara yang kedua saya jalani. Semua lancar seperti jalan tol.
Tidak ada rasa menyesal, hanya sedikit deg2an akan lulus tes atau tidak. Tapi apapun keputusannya saya puas dengan semuanya.
Nama saya dipanggil di urutan ketiga terakhir. Lulus dengan posisi sopran 1. Benar kan, Allah selalu ada untuk orang2 yang sabar. Saya bersyukur memilih untuk melanjutkan puasa saya,,,, Thanks to Allah, You are The Best One
Nah,,, semoga kisah ini dapat menginspirasi kawan2. Ketika semua dilakukan hanya karena Allah semata, semua akan terasa mudah. Oya ada kata2 bagus dari teman saya "Silahkan berencana dengan segala rencana terbaikmu,, tapi bersiaplah Allah akan menghapus rencana2 kamu dan menggantinya dengan rencana terbaik-Nya" So, don"t worry,,, kalau rencana kita gagal, sebenarnya ketika itu Allah menunjukkan kesuksesan dengan rencana-Nya.
Duh sudah lama blog ini hanya terisi dengan puisi,,, Kali ini saya ingin sedikit berbagi kisah yang saya alami. tepatnya hari Sabtu 24 September kemarin,,, Kisah yang membuat saya semakin yakin bahwa Allah sangat menyayangi hamba2Nya,,, Begini ceritanya,,,,
Hari itu, saya mengikuti wawancara sekaligus tes vokal paduan suara di kampus. Acara dimulai pukul 13.00 WIB. Waktu ketika matahari begitu menyengat dan perut mulai bernyanyi minta asupan. Rasanya ingin mengisi tenaga sebelum ke acara tersebut. tapi saya ingat, bahwa hari itu saya puasa. Akhirnya dengan penuh kebimbangan saya mojok di pinggir ruangan, menimbang-nimbang apa yang harus saya lakukan dengan puasa saya. Kalau terus, gimana tes vokal saya nanti? Untuk bicara saja saya malas karena lapar apalagi menyanyi dengan perut kosong? Jujur saya pesimis bisa kuat mengeluarkan nada2 tinggi. Tetapi kalau saya batalkan, entah mengapa ada perasaan takut. walau itu hanya puasa sunah, saya tetap takut bila membatalkannya. Akhirnya saya sms teman saya yang sekiranya bisa menjawab pertanyaan dilema saya.
Waktu itu saya sms tiga teman saya yang semuanya lulusan pondok. Lama saya menunggu balasan sms tersebut, hingga ada seorang panitia wawancara menawarkan snack untuk saya. Tambah lagi kebingungan saya. Dalam kepala saya hanya ada kalimat, dibatalkan, tidak, dibatalkan, tidak,,, Dan akhirnya datanglah sms dari salah satu teman saya. Kalau tidak salah kata2nya begini
"prioritas mbak, mana yg lebih penting, nek wedi(takut) ojo dibatalke"
Snack yang tadinya sudah terbuka kardusnya itu, saya tutup lagi. Saya takut, saya benar2 takut Allah marah kalau saya batalkan puasa yang sudah 1/2 hari ini. Akhirnya saya berujung pada satu pemikiran. Saya akan lanjutkan puasa saya, sekuat-kuatnya saya, saya percaya Allah akan memberikan yang terbaik. Setidaknya walau saya gagal dalam tes ini saya masih punya satu pahala puasa, daripada kalau saya batalkan dan gagal tes saya tidak akan mendapatkan apapun.
Dan nama saya pun dipanggil,,,,
Tes wawancara dimulai,, alhamdulillah semua pertanyaan terjawab, walau mungkin masih ada yang kurang tepat dalam menjawabnya, tapi saya puas. Tes kedua, tes vokal. Saya hanya berharap perut saya tidak berbunyi ketika itu. Lagu yang saya nyanyikan adalah "Lembayung Bali" lagu lama yang dinyanyikan saras Dewi. Lalu ketika tes vokal suara saya samapai ke nada tertinggi alias sopran. alhamdulilah semua itu saya nyanyikan dengan lancar. Tak terasa sama sekali perut saya yang kelaparan. Hingga tes wawancara yang kedua saya jalani. Semua lancar seperti jalan tol.
Tidak ada rasa menyesal, hanya sedikit deg2an akan lulus tes atau tidak. Tapi apapun keputusannya saya puas dengan semuanya.
Nama saya dipanggil di urutan ketiga terakhir. Lulus dengan posisi sopran 1. Benar kan, Allah selalu ada untuk orang2 yang sabar. Saya bersyukur memilih untuk melanjutkan puasa saya,,,, Thanks to Allah, You are The Best One
Nah,,, semoga kisah ini dapat menginspirasi kawan2. Ketika semua dilakukan hanya karena Allah semata, semua akan terasa mudah. Oya ada kata2 bagus dari teman saya "Silahkan berencana dengan segala rencana terbaikmu,, tapi bersiaplah Allah akan menghapus rencana2 kamu dan menggantinya dengan rencana terbaik-Nya" So, don"t worry,,, kalau rencana kita gagal, sebenarnya ketika itu Allah menunjukkan kesuksesan dengan rencana-Nya.