Flower in your heart

Flower in your heart

Kamis, 29 September 2011

Hikmah di sebuah kisah,,,,

Assalamuallaikum,,,,
Duh sudah lama blog ini hanya terisi dengan puisi,,, Kali ini saya ingin sedikit berbagi kisah yang saya alami. tepatnya hari Sabtu 24 September kemarin,,, Kisah yang membuat saya semakin yakin bahwa Allah sangat menyayangi hamba2Nya,,, Begini ceritanya,,,,


Hari itu, saya mengikuti wawancara sekaligus tes vokal paduan suara di kampus. Acara dimulai pukul 13.00 WIB. Waktu ketika matahari begitu menyengat dan perut mulai bernyanyi minta asupan. Rasanya ingin mengisi tenaga sebelum ke acara tersebut. tapi saya ingat, bahwa hari itu saya puasa. Akhirnya dengan penuh kebimbangan saya mojok di pinggir ruangan, menimbang-nimbang apa yang harus saya lakukan dengan puasa saya. Kalau terus, gimana tes vokal saya nanti? Untuk bicara saja saya malas karena lapar apalagi menyanyi dengan perut kosong? Jujur saya pesimis bisa kuat mengeluarkan nada2 tinggi. Tetapi kalau saya batalkan, entah mengapa ada perasaan takut. walau itu hanya puasa sunah, saya tetap takut bila membatalkannya. Akhirnya saya sms teman saya yang sekiranya bisa menjawab pertanyaan dilema saya.


Waktu itu saya sms tiga teman saya yang semuanya lulusan pondok. Lama saya menunggu balasan sms tersebut, hingga ada seorang panitia wawancara menawarkan snack untuk saya. Tambah lagi kebingungan saya. Dalam kepala saya hanya ada kalimat, dibatalkan, tidak, dibatalkan, tidak,,, Dan akhirnya datanglah sms dari salah satu teman saya. Kalau tidak salah kata2nya begini
"prioritas mbak, mana yg lebih penting, nek wedi(takut) ojo dibatalke"


Snack yang tadinya sudah terbuka kardusnya itu, saya tutup lagi. Saya takut, saya benar2 takut Allah marah  kalau saya batalkan puasa yang sudah 1/2 hari ini. Akhirnya saya berujung pada satu pemikiran. Saya akan lanjutkan puasa saya, sekuat-kuatnya saya, saya percaya Allah akan memberikan yang terbaik. Setidaknya walau saya gagal dalam tes ini saya masih punya satu pahala puasa, daripada kalau saya batalkan dan gagal tes saya tidak akan mendapatkan apapun. 
Dan nama saya pun dipanggil,,,,


Tes wawancara dimulai,, alhamdulillah semua pertanyaan terjawab, walau mungkin masih ada yang kurang tepat dalam menjawabnya, tapi saya puas. Tes kedua, tes vokal. Saya hanya berharap perut saya tidak berbunyi ketika itu. Lagu yang saya nyanyikan adalah "Lembayung Bali" lagu lama yang dinyanyikan saras Dewi. Lalu ketika tes vokal suara saya samapai ke nada tertinggi alias sopran. alhamdulilah semua itu saya nyanyikan dengan lancar. Tak terasa sama sekali perut saya yang kelaparan. Hingga tes wawancara yang kedua saya jalani. Semua lancar seperti jalan tol.


Tidak ada rasa menyesal, hanya sedikit deg2an akan lulus tes atau tidak. Tapi apapun keputusannya saya puas dengan semuanya.


Nama saya dipanggil di urutan ketiga terakhir. Lulus dengan posisi sopran 1. Benar kan, Allah selalu ada untuk orang2 yang sabar. Saya bersyukur memilih untuk melanjutkan puasa saya,,,, Thanks to Allah, You are The Best One


Nah,,, semoga kisah ini dapat menginspirasi kawan2. Ketika semua dilakukan hanya karena Allah semata, semua akan terasa mudah. Oya ada kata2 bagus dari teman saya "Silahkan berencana dengan segala rencana terbaikmu,, tapi bersiaplah Allah akan menghapus rencana2 kamu dan menggantinya dengan rencana terbaik-Nya" So, don"t worry,,, kalau rencana kita gagal, sebenarnya ketika itu Allah menunjukkan kesuksesan dengan rencana-Nya.

Selasa, 20 September 2011

DenganNya kutemukan cinta

DenganNya kutemukan jawaban
Atas pernyataan yang membelenggu
Tentang aku dan dirimu


Dia ajarkan indah padaku
Lebih indah dari bintang yang mewarnai langit
Dia yang berikan cinta
Cinta yang tak mungkin kudapat darimu
Dia yang kirimkan senja
Yang tak kan hilang terkikis malam


Dia yang menjawab tiap doa
Dia yang selalu dekat
Dia yang selalu ada
Untuk Dialah aku hidup
Untuk cinta dan ridhoNya



Rabu, 07 September 2011

Langit Jingga

Dalam puisi kutulis ejamu
Melantun mesra dari biola sendu
Terbayang senyum renyahmu
Menjadi pelangi untuk malamku

Kau, yang menyentuh retakan hati
Pengobat luka kenangan lalu
Memberi candu rindu 
Yang lama terselip di lorong semu

Langit jinggaku
Masih kutulis puisi untukmu
Masih kusebut namamu dalam doa
Masih menunggu hingga pagi menghitam
Cahaya jingga yang menjemput lembayung

Selasa, 06 September 2011

Merindu Pagi

Aku merindu pagi
Ketika surya menyusup dari balik awan hitam
Angin semilir berbisik
Mengirimkan embun pada daun rambutan


Aku merindu pagi
Mencium wangi tanah hujan semalam
Merasakan dingin
Merasuk sukma


Sujudku untuk_Nya
Sang Pemilik Pagi

Aku dan Kerinduanku

Masih mekar, bunga di sudut hati
Terlukis indah oleh tangan Sang Maha Kasih
Kau yang berikan rasa
Tentang manisnya jingga
Kusimpan dalam kenangan dan harapan abu-abu

Aku dan kerinduanku
Untukmu yang mencintai_Nya
Yang menebarkan indah 
Di kelopak bunga azalia

Aku dan kerinduanku
Kusampaikan salam pada angin
Yang berhembus di sela daun willow
Sejuk, seperti senyummu

Aku dan kerinduanku
Selalu menunggumu
Sebagai pelabuhan terakhir
Yang membawaku kepada_Nya