Dalam puisi kutulis ejamu
Melantun mesra dari biola sendu
Terbayang senyum renyahmu
Menjadi pelangi untuk malamku
Kau, yang menyentuh retakan hati
Pengobat luka kenangan lalu
Memberi candu rindu
Yang lama terselip di lorong semu
Langit jinggaku
Masih kutulis puisi untukmu
Masih kusebut namamu dalam doa
Masih menunggu hingga pagi menghitam
Cahaya jingga yang menjemput lembayung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar