Terlalu jauh memang aku denganmu, kau dengan segala kehebatanmu. Namun tak dapat kupungkiri rasa ini. Rasa yang masih kujaga sampai saat ini. Entah benar-benar kujaga atau rencana Tuhan yang membuatku terus menjaganya.
Terlalu berani, terlalu ceroboh, aku merubah posisimu di hatiku, persahabatan itu tak lagi sekedar "persahabatan", Rasa yang mungkin sudah muncul di awal kita bertemu, di depan warung padang yang sekarang tak lagi sama namanya. Kau menyentuh dinding hati ini perlahan, mugkin tanpa kau sadari. Seperti sebuah kapas dingin yang menyentuh luka yang mengoreng, perih namun sejuk. Kau meneyejukkan , ya menyegarkan. Entah sejak kapan senyummu adalah penopang kebahagiaanku. entah sejak kapan melihatmu saja hatiku berdesir tak karuan. Ah cinta, datang secara tiba-tiba, mendobrak pintu yang telah kukunci rapat-rapat. Membuat cerpen ini menjadi novel tanpa akhir. Dan lima tahun yang lalu menyadarkanku, aku mencintaimu. Aku suka senyummu, aku suka suaramu, aku suka wangi tubuhmu, aku suka tawa kelakarmu, aku suka sikap jailmu, aku suka keseriusanmu, aku suka semua pada dirimu. Namun bukan itu alasan aku mencintaimu, bukan karena apa yang kau punya. bukan dari mana kau berasal. Aku mencintaimu karena kamu, just you. Namun aku mengingat kata-kata itu, ketika kau berkata, "aku bukan yang terbaik untukmu"
Aku hanya tertawa miris, terlalu bodoh aku mengatakan "aku mnyukaimu", ketika gadis itu hadir menggantikan posisiku, ingin marah dan bertanya "siapa kamu? berhak menentukan "siapa yang baik untukku"? katakan saja, "aku tidak bisa, karena aku tidak menyukaimu" Beres. Tapi, apakah aku kuat? Aku tahu kau ingin menjaga perasaanku. Aku memang terlalu rapuh, cengeng, terlalu bergantung padamu. Seharusnya saat itu hatiku harus bergerak menjauh. menempatkanmu pada lorong sempit dengan pintu yang terkunci, membuang kuncinya jauh, hingga aku tak lagi dapat membukanya. Saat itu waktunya ku harus berkata "aku membencimu"
Lelaki silih berganti datang menghampiriku. Semua tampak semu, penuh kebohongan dan kepura-puraan, Aku terlalu terpuruk untuk melihat kebaikan mereka. Kau menjatuhkanku begitu keras, tanpa ku tahu tempatku tuk berpijak lagi. Semua pergi, tak bisa mereka temukan kunci untuk membuka sisa hatiku yang sebagian tlah kau rebut. Aku pun tak ingin memberikannya, Sisa hatiku pun ingin dirimu yang mengisinya.
Aku sadar, kita tak seperti dulu. Padahal aku melihat punggungmu setiap hari. Seperti fatamorgana yang terlihat nyata. Kau memberi jarak begitu jauh. Kau melaju cepat, meninggalkan aku yang tetap diam di tempat seperti patung. Dan dia menyadarkanku, membuat hatiku, sedikit berpaling darimu.
Bukan cinta, posisi dia bagiku, hanya sebuah penyemangat, Sedikit demi sedikit aku mulai bergerak dari penjaraku. Mulai mencari arti "diriku" di dunia ini. mencari lagi "aku" yang tlah hilang. melangkah maju, untuk diriku sendiri
Aku tidak akan kalah darimu. Kau bahagia, aku pun harus bahagia, Ingin kubuktikan padamu bahwa aku bisa tanpamu, Walau ku tahu Januari tak mungkin ada tanpa Desember. Biarkanlah aku berjalan sendiri sekarang. Melangkah dengan kakiku sendiri. Tak hanya melihatmu meraih cita-citamu, aku pun berlari meraih impianku. Aku bisa. untukmu aku bisa
Begitu menyenangkan melihat keberhasilanmu sekarang. Tak ada lagi rasa sakit hati karena kau tinggalkan. Semua itu hanya masa lalu, Perlahan kau membuka pintu yang telah lama kukunci rapat. Satu hal yang aku, ingin kau tahu. Aku mencintaimu karenaNya. Mungkin inilah alasan hatiku tak menginginkan yang lain. Kau terlalu sempurna di mataku dengan segala kelemahanmu. Aku terlalu mencintaimu apa adanya.
Maka sekarang, biarkan aku menunggumu, Kalau memang kau bukan jodohku, Tuhan akan memberikan dia yang lain padaku, Namun saat ini, hanya kamu yang ingin kutunggu. Terus kejar impianmu, ketika telah kau dapatkan itu, berpalinglah padaku, lihatlah aku di sini. Jadilah "Kuro" yang kukenal dulu. Ah jadilah dirimu yang kau mau, Asal itu dirimu tanpa topeng "baik-baik sajamu"
Selalu ada tempat untukmu di hatiku, Kau tahu itu, Selalu ada tempat pulang utukmu, dan kau tahu itu,
Aku dan kamu seperti lingkaran yang tak pernah terputus, seperti matahari yang memeluk bulan,,, Cepat kembali ya ^^
Yogyakarta, 27 Juli 2012
Ketika aku membuat keputusan,,,